
Ketika masuk dalam tahapan proses styling menggunakan CSS, perlu ditambahkan barisan kode yang diletakkan di dalam tag <head> seperti ini :
<head>…<!–[if IE]><link rel=”stylesheet” type=”text/css” href=”all-ie-only.css” /><![endif]–>…</head>
Hal ini digunakan untuk memperlakukan ie secara khusus, sehingga Anda membutuhkan 2 file css nantinya, satu untuk Internet Explorer, dan satu lagi untuk browser selain Internet Explorer. Benar-benar membuang waktu bukan? Mau nggak mau… mau nggak mau.. mau nggak mau asal kumpul… :D (*slank mode). Barisan kode tersebut memiliki arti, jika yang digunakan adalah browser Internet Explorer maka style yang diapit itu yang akan digunakan oleh browser untuk menampilkan layout webnya. Ada juga jenis yang lain :
<!–[if !IE]><!–><link rel=”stylesheet” type=”text/css” href=”not-ie.css” /><!–<![endif]–>
Memiliki arti jika user menggunakan browser selain dari IE, maka gunakanlah file css tersebut.
Barisan kode tersebut digunakan didalam tag <html><head>. Ada pula bentuk lain, Anda bisa memasukkannya kedalam file cssnya langsung. Misalkan penulis memiliki kode seperti ini
<div id=”head”><img src=”alamat url gambar” /></div>
Nah biasanya ketika akan memberikan style kepada <div id=”head”> kita cukup panggil id selectornya saja dalam file css-nya seperti ini :
#head {
_height:200px;
}
Ketika memberikan style height kepada browser ie cukup tambahkan :
height:200px;
Menjadi :
#head {
height:200px;
_height:200px;
}
Posting Komentar
Berkata: